Adakala aku ingin menyendiri .
Adakala aku ingin membisu .
Adakala aku ingin lari .
Kerna terkadang rasa hatiku , aku bukan siapa - siapa.
Ada atau tidak aku, sama sahaja .
Di sini , aku ditarbiyah oleh Allah secara langsung . Allah mendidik aku agar untuk bergantung harap sepenuhnya hanya pada Dia , bukan manusia.
Memang perit saat aku melihat insan-insan lain yang gembira , bercerita sama teman-teman . Sedang aku menahan rasa hiba sendirian . Kerapkali dadaku sebak , tubir kolam mataku digenangi air. Menunggu saat untuk pecah .
Nah, semalam ! Akhirnya pecah empangannya . Aku sudah tidak mampu menahan .
Biarkan aku sendirian , kerna kini aku yang memilih untuk sebegitu.
Tersenyum aku saat seorang teman kelasku memberitahu " ingatkan Aira ok je, sebab nampak macam ni..."
(nampak macam ni , yang bermaksud, bertudung labuh , kelihatan tenang seperti tidak ada masalah )
Kalaulah boleh saja aku bercerita apa yang aku alami , nescaya tidak ada manisnya saat aku mengadu pada Dia.
Aku, keadaanku, hanya Dia mengerti.
"Ya Allah, sebenarnya , Aira penat . Aira nak berehat ."
Rindunya aku pada seorang abah , rindunya aku pada seorang emak , rindunya aku pada kaklong, dan dua orang adik perempuanku. Ya, setelah Allah dan Rasul, keluarga adalah insan-insan yang paling aku cintai kerna merekalah anugerah terindah buat diri ini.
# Rasa ingin memadam akaun FB yang sedia ada, tapi aku khuatir aku akan terlepas banyak info semasa , aku terlepas banyak update tentang sahabat-sahabat . Aku tidak punya laman sosial yang lain selain FB dan blog. Dulu, pernah punya Friendster, tapi tak sempat nak explore akhirnya, terbiar begitu sahaja . Pernah punya akaun Al-Wahy, pernah punya Yahoo Messenger , pernah punya Spring.me tapi semuanya sudah kupadam.
Kerna, padaku cukuplah dengan Facebook sahaja walaupun zaman ini hampir semua orang mempunyai Twitter, WeChat, Instagram, Whassap dan banyak lagi laman sosial yang akan tumbuh bagaikan cendawan.
Dan, aku terfikir , andai aku menyepi , adakah insan yang bertanyakan tentangku ?
Ingin aku rakamkan kisah kehidupanku dalam sebuah catatan , agar mereka yang membaca sedar , bukan mudah menjadi seorang Azaira . Dalam keramahan aku meluah, aku juga lebih gemar memendam .
Adakala aku ingin membisu .
Adakala aku ingin lari .
Kerna terkadang rasa hatiku , aku bukan siapa - siapa.
Ada atau tidak aku, sama sahaja .
Di sini , aku ditarbiyah oleh Allah secara langsung . Allah mendidik aku agar untuk bergantung harap sepenuhnya hanya pada Dia , bukan manusia.
Memang perit saat aku melihat insan-insan lain yang gembira , bercerita sama teman-teman . Sedang aku menahan rasa hiba sendirian . Kerapkali dadaku sebak , tubir kolam mataku digenangi air. Menunggu saat untuk pecah .
Nah, semalam ! Akhirnya pecah empangannya . Aku sudah tidak mampu menahan .
Biarkan aku sendirian , kerna kini aku yang memilih untuk sebegitu.
Tersenyum aku saat seorang teman kelasku memberitahu " ingatkan Aira ok je, sebab nampak macam ni..."
(nampak macam ni , yang bermaksud, bertudung labuh , kelihatan tenang seperti tidak ada masalah )
Kalaulah boleh saja aku bercerita apa yang aku alami , nescaya tidak ada manisnya saat aku mengadu pada Dia.
Aku, keadaanku, hanya Dia mengerti.
"Ya Allah, sebenarnya , Aira penat . Aira nak berehat ."
Rindunya aku pada seorang abah , rindunya aku pada seorang emak , rindunya aku pada kaklong, dan dua orang adik perempuanku. Ya, setelah Allah dan Rasul, keluarga adalah insan-insan yang paling aku cintai kerna merekalah anugerah terindah buat diri ini.
# Rasa ingin memadam akaun FB yang sedia ada, tapi aku khuatir aku akan terlepas banyak info semasa , aku terlepas banyak update tentang sahabat-sahabat . Aku tidak punya laman sosial yang lain selain FB dan blog. Dulu, pernah punya Friendster, tapi tak sempat nak explore akhirnya, terbiar begitu sahaja . Pernah punya akaun Al-Wahy, pernah punya Yahoo Messenger , pernah punya Spring.me tapi semuanya sudah kupadam.
Kerna, padaku cukuplah dengan Facebook sahaja walaupun zaman ini hampir semua orang mempunyai Twitter, WeChat, Instagram, Whassap dan banyak lagi laman sosial yang akan tumbuh bagaikan cendawan.
Dan, aku terfikir , andai aku menyepi , adakah insan yang bertanyakan tentangku ?
Ingin aku rakamkan kisah kehidupanku dalam sebuah catatan , agar mereka yang membaca sedar , bukan mudah menjadi seorang Azaira . Dalam keramahan aku meluah, aku juga lebih gemar memendam .